Popular Post

Popular Posts

Recent post

Setiap desa memiliki keunikan dan karakteristik masing-masing, begitu juga dengan Kedumulyo. Kedumulyo memiliki karakter yang dimilikinya, dan karakter ini unik. Penulis ingin menyampaikan beberapa informasi dari Desa ini, diantaranya adalah Desa Kedumulyo memiliki 4 dusun sebagai penopang utuhnya desa, dusun itu diantaranya adalah:
 
1. Dusun Gendongan
Dusun ini terletak paling selatan dari desa kedumulyo. Desa ini memiliki akses yang cukup mudah dikenali daripada dusun dusun yang lain, karena selain memiliki gapura "Selamat Datang di Dusun Gendongan Desa Kedumulyo", dusun ini juga berada disamping jalan utama pati-purwodadi.
 
Jika anda berkunjung di dusun ini anda akan mengetahui bahwasanya disini terjadi penambangan batu kapur liar yang masih dilakukan oleh masyarakat sekitar.
 
2. Dusun Puri
Dusun Puri terletak dibagian Utara desa Kedumulyo. Untuk mengetahui letak dusun Puri sebenarnya cukup mudah karena terletak disamping jalan raya ( disebut juga jalur masuk desa Kedumulyo bagian Utara, namun karena tidak memiliki papan penanda khusus seperti gapua yang ada pada dukuh Gendongan dan Madaran, sehingga kadang kita sulit menyatakan bahwa "disitulah letak dukuh Puri".
 
Dusun puri memiliki makanan khas berupa "Gayam". Makanan ini enak walaupun teksturnya seperti makan beton (biji nangka rebus), namun ada kadar tertentu yang harus dimakan untuk tiap orang. karena jika kita makan terlalu banyak maka ada kemungkinan kita akan mabuk.
 
3. Dusun Madaran
Dusun Madaran berada ditengah antara dusun Gendongan dan dusun Puri. Dusun Madaran memiliki gapura "Selamat Datang di Desa Kedumulyo". Letaknya disamping jalan dan pas disebelah barat dusun Kedu.
 
Di dusun ini dimana terdapat infrastruktur bangunan berupa Balai Desa Kedumulyo, dan SDN Kedumulyo 01. 

4. Dusun Kedu 
Dusun Kedu adalah dusun yang terdalam dari setiap dusun yang ada. Dikatakan terdalam karena dusun ini berada ditengah tengah antara 3 dusun yang ada. Kata yang lebih tepat adalah "Dusun ini hanya bisa diakses hanya dengan melewati jalan diantara dua dusun yaitu Dusun Puri, atau Dusun Madaran". Sementara untuk akses antara Dusun Gendongan dan Dusun Kedu kita harus keluar dulu melalui  Dusun Madaran Baru masuk Ke Dukuh Gendongan.
 
Di Dusun Kedu inilah banyak ditemui objek maupun jalan menuju objek wisata yang bisa kita dapati. Mulai dari Goa Wareh, Goa Lowo, Bukit, dan Perkebunan Jagung dan Kebun Tebu.

Hal unik yang bisa kita temui disini adalah kita akan mendapati pasar 3 Jam, jadi pasar ini buka pada pagi hari, sekitar jam 5, namun ramai hanya jam 6, kmudian sekitar jam 8-nan sudah mulai bubar.

Abstrak Desa Kedumulyo



Gua Lowo merupakan salah satu objek wisata yang ditawarkan oleh desa Kedumulyo. Gua ini seperti gua gua pada umumnya yaitu gua yang terbentuk oleh kejadian alam. Namun, mungkin kita sering mengetahui biasanya mulut gua berada pada dasar tanah dan tidak ada isinya. Tetapi Gua ini mulutnya berada pada ketinggian sekitar 20 sampai 50 meter diatas tanah.

Tidak hanya itu, Gua ini juga mempunya penduduk yang hanya keluar pada malam hari. Anda pasti tau apa yang keluar pada malam hari, yaitu hewan yang bernama Kelelawar atau Lowo. Dari penduduk gua inilah, Gua ini diberi nama dengan Gua Lowo, yaitu gua yang memiliki penghuni berupa kelelawar.

selain penghuninya berupa kelelawar, gua ini juga awalnya berupa gua yang indah, dengan memiliki stalaktit dan stalakmit yang memukau, sebelum suatu hari terjadi penambangan liar yang mengambil kandungan fosphor dari gua. Ya tidak salah lagi, penambangan liar yang memang merusak alam ini telah mengambil kandungan phospor yang ada pada Gua Lowo.

Akibat dari penambangan liar ini, dasar Gua Lowo menjadi sangat dalam. Padahal debit air yang keluar dari rongga dan pori pori gua bisa dibilang sangat banyak.  Sehingga genangan air yang  menumpuk didasar gua pun menjadi dalam dan tidak diketahui seberapa  jauh dalamnya. juka ada orang yang bermaksud untuk menelusuri masuk kedalam Gua Lowo, dia mau tidak mau harus menggunakan perahu kayu rakitannnya sendiri untuk menyusuri gua.

Namun begitu, gua ini bisa dibilang masih memiliki aroma mistis jika kita memasukinya, entah kenapa kadang ada orang yang masuk kedalam gua untuk mencari suatu keinginannya. Namun itu bukanlah hal yang diutamakan disini, karena gua lowo ini memiliki dayatarik khusus didalamnya. Meskipun sudah hampir rusak, Gua ini akan membuat kita terkagum-kagum tentang bagaimana Tuhan menciptakan suatu mahakarya, yang walaupun dirusak oleh makhlukNya mahakaryanya tetap akan berdiri kokoh.

Kadang juga banyak orang dari luar kota yang masuk menelusuri mulut gua untuk mencari kotoran Kelelawar yang ada didalam gua. Tujuan mereka beragam, ada yang digunakan untuk pupuk pertanian, ada yang digunakan untuk bidang kesehatan dan sebagainya. Yang jelas, kita akan mengetahui bahwa gua Lowo adalah tempatnya para lowo karena, begitu kita sampai di mulut gua, kita akan menemukan aroma khas dari Kelelawar.

Mungkin anda akan mengatakan bahwa Gua Lowo biasa saja, maka dari itu kami menyarankan agar anda menikmati perjalanan anda saat menuju Gua Lowo dan disekitar mulut Gua Lowo. Bukit yang Indah, tebing disamping kanan kiri, dan perkebunan Padi yang luasnya berhektar hektar.
Penulis menyarankan agar perjalanan anda ke Gua Lowo ini pada saat pagi hari, disaat Matahari belum bersinar dengan penuh. Dengan begitu Anda akan menemukan potensi alam yang maksimal dari keadaan alam disini. Selamat Berwisata



Gua Lowo merupakan salah satu objek wisata yang ditawarkan oleh desa Kedumulyo. Gua ini seperti gua gua pada umumnya yaitu gua yang terbentuk oleh kejadian alam. Namun, mungkin kita sering mengetahui biasanya mulut gua berada pada dasar tanah dan tidak ada isinya. Tetapi Gua ini mulutnya berada pada ketinggian sekitar 20 sampai 50 meter diatas tanah.

Tidak hanya itu, Gua ini juga mempunya penduduk yang hanya keluar pada malam hari. Anda pasti tau apa yang keluar pada malam hari, yaitu hewan yang bernama Kelelawar atau Lowo. Dari penduduk gua inilah, Gua ini diberi nama dengan Gua Lowo, yaitu gua yang memiliki penghuni berupa kelelawar.

selain penghuninya berupa kelelawar, gua ini juga awalnya berupa gua yang indah, dengan memiliki stalaktit dan stalakmit yang memukau, sebelum suatu hari terjadi penambangan liar yang mengambil kandungan fosphor dari gua. Ya tidak salah lagi, penambangan liar yang memang merusak alam ini telah mengambil kandungan phospor yang ada pada Gua Lowo.

Akibat dari penambangan liar ini, dasar Gua Lowo menjadi sangat dalam. Padahal debit air yang keluar dari rongga dan pori pori gua bisa dibilang sangat banyak.  Sehingga genangan air yang  menumpuk didasar gua pun menjadi dalam dan tidak diketahui seberapa  jauh dalamnya. juka ada orang yang bermaksud untuk menelusuri masuk kedalam Gua Lowo, dia mau tidak mau harus menggunakan perahu kayu rakitannnya sendiri untuk menyusuri gua.

Namun begitu, gua ini bisa dibilang masih memiliki aroma mistis jika kita memasukinya, entah kenapa kadang ada orang yang masuk kedalam gua untuk mencari suatu keinginannya. Namun itu bukanlah hal yang diutamakan disini, karena gua lowo ini memiliki dayatarik khusus didalamnya. Meskipun sudah hampir rusak, Gua ini akan membuat kita terkagum-kagum tentang bagaimana Tuhan menciptakan suatu mahakarya, yang walaupun dirusak oleh makhlukNya mahakaryanya tetap akan berdiri kokoh.

Kadang juga banyak orang dari luar kota yang masuk menelusuri mulut gua untuk mencari kotoran Kelelawar yang ada didalam gua. Tujuan mereka beragam, ada yang digunakan untuk pupuk pertanian, ada yang digunakan untuk bidang kesehatan dan sebagainya. Yang jelas, kita akan mengetahui bahwa gua Lowo adalah tempatnya para lowo karena, begitu kita sampai di mulut gua, kita akan menemukan aroma khas dari Kelelawar.

Mungkin anda akan mengatakan bahwa Gua Lowo biasa saja, maka dari itu kami menyarankan agar anda menikmati perjalanan anda saat menuju Gua Lowo dan disekitar mulut Gua Lowo. Bukit yang Indah, tebing disamping kanan kiri, dan perkebunan Padi yang luasnya berhektar hektar.

Penulis menyarankan agar perjalanan anda ke Gua Lowo ini pada saat pagi hari, disaat Matahari belum bersinar dengan penuh. Dengan begitu Anda akan menemukan potensi alam yang maksimal dari keadaan alam disini. Selamat Berwisata

Gua Lowo



Kedumulyo merupakan salah satu nama desa di Kecamatan Sukolilo. Letaknya sekitar 4 km dari kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Propinsi jawa Tengah. Sedangkan kota Pati sendiri berada disebelah selatan kota semarang, dan disebelah timur kota Kudus. Sementara lokasi desa Kedumulyo berada di salah satu lereng pegunungan kapur utara sebelah utara Kecamatan Sukolilo. Dari sekian banyaknya desa di Kecamatan Sukolilo, Kedumulyo masih termasuk desa yang belum terjamah secara total oleh pembangunan, namun juga tidak terlalu tertinggal. Jika kita ingin mencari letak desa kedumulyo di internet, silahkan cari pada koordinat -6924393 LU sampai  110.947440 LS.

Nama desa Kedumulyo sendiri memiliki falsafah yang diambil dari keadaan desa yang dapat kita lihat secara nyata. Nama Kedumulyo berasal dari 2 (dua) rumpun kata bahasa jawa yaitu KEDU dan MULYO. Kedu yang berarti waduk kecil atau tempat muara air berkumpul, dan Mulyo yang berarti mulia atau unggul. Dengan begitu kita bisa mengartikan bahwa Kedumulyo berarti "desa yang memiliki waduk yang mulia". Disebut dengan "waduk yang mulia" karena waduk/ tempat muara air disini sangatlah bagus dan "alhamdulillah" tidak pernah kekeringan air. bahkan di musim ketiga (musin panas)-pun, sumber air ini tidak kering. Tidak heran kalau penduduk dari desa lain biasa menggunakan sumber air ini disaat terjadi kekeringan di desa mereka.

Didesa ini air memang lancar, karena air mengalir langsung dari sumbernya. Uniknya sumber air ini bukan hanya dari sembarang celah namun dari gua yang bisa kita masuki, yaitu Gua Wareh.
 
Di desa Kedumulyo ini terdapat beberapa objek wisata yang masih belum terkenal, namun sangat bagus jika bisa dikembangkan, apalagi jika desa Kedumulyo dikembangkan menjadi desa wisata. Desa ini memiliki potensi yang cukup bagus untuk dijadikan desa wisata, mengingat banyaknya objek yang ada pada lingkungan desa.

Adapun objek wisata itu diantaranya adalah: Goa Lowo, Goa Wareh, Kebun jagung, Makanan Khas berupa Sambal Bancik dan Nasi Gandul, Tebing dan Bukit yang Indah, dan bahkan budaya yang dimiliki masyarakatnya.

Desa Kedumulyo





Nasi gandul merupakan masakan khas daerah Pati (daerah pesisir Jawa Tengah, merupakan jalan pantai utara Jawa). Akan tetapi, konon menurut cerita, daerah di Pati yang memopulerkan nasi gandul ini adalah desa Gajahmati (arah selatan teminal bus Pati), itulah sebabnya sering ditemui kata-kata Nasi Gandul Gajah Mati. Walaupun pada akhirnya banyak ditemui penjual nasi gandul yang tidak berasal dari desa Gajahmati tetap menuliskan kata desa Gajahmati pada spanduk tempat makan mereka. Jika ditelusuri asal-usul pemberian nama nasi gandul, banyak versi yang mengemukakan tentang hal tersebut.

Versi pertama mengatakan bahwa nama nasi gandul adalah nama pemberian dari pembeli. Dulu, di daerah Pati, penjual nasi gandul menjajakan nasinya dengan menggunakan pikulan yang berisi kuali (tempat kuah nasi gandul) di satu sisi, dan bakul nasi serta peralatan makan nasi gandul di sisi lain. Kemudian, pikulan tersebut digotong dan dijajakan sehingga pikulan tersebut naik-turun seirama dengan langkah penjualnya (kedua sisi bambu ini bergantungan bakul nasi dan kuali kuah secara menggantung (gandul). Oleh sebab itu, masyarakat kemudian menamainya nasi gandul.

Versi kedua, nama nasi gandul terinspirasi dari cara penyajian nasi gandul yang unik. Cara penyajiannya: piring yang telah dilapisi oleh daun pisang, kemudian diisi oleh nasi, baru setelah itu diberi kuah. Karena penyajian yang serupa itu, oleh para pembeli menyebut bahwa nasi dan kuah itu mengambang; menggantung (tidak menyentuh piring).

Versi ketiga mungkin dahulu hanya sebagai bahan banyolan masyarakat Pati. Dikisahkan bahwa penjual (seorang pria) yang menjajakan nasi tersebut dengan cara berkeliling, memakai sarung. Ketika penjual tersebut duduk dan melayani pembeli, sarung penjual tersebut tersingkap dan kelihatan alat kelaminnya yang ‘gondal-gandul’. Kemudian, sejak saat itu orang menyebut nasi itu adalah nasi gandul. Dari versi-versi tersebut, versi pertama dan kedualah yang bisa diterima oleh masyarakat luas.

Cara penyajian nasi gandul ini tergolong unik, karena dalam penyajiannya piring dialasi dengan daun pisang. Makannya juga tidak menggunakan sendok, melainkan suru, yaitu daun pisang yang dipotong memanjang dan dilipat dua untuk digunakan sebagai penganti sendok. Namun biasanya para penjual nasi gandul tetap menyediakan sendok maupun garpu untuk persiapan apabila pembeli tidak dapat menggunakan suru.

Saat membeli nasi gandul biasanya hanya akan mendapatkan nasi putih ditambah kuah gandul dengan sedikit potongan daging sapi. Apabila lauk yang telah diberikan dianggap tidak cukup, pembeli dapat meminta tambahan lauk kepada penjual. Biasanya tambahan lauk yang tersedia pada nasi gandul adalah: tempe goreng, perkedel, telor bacem, daging sapi, dan jerohan sapi. Tambahan lauk ini dapat dipotong kecil-kecil sesuai dengan permintaan pembeli.

Didekat desa kedumulyo juga terdapat warung yang menjajakan nasi gandul asli dari pati, letaknya tidak jauh dari jalan raya sukolilo - purwodadi.





- Copyright © Desa Wisata Kedumulyo - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -